![]() |
Kondisi Kota Pontianak |
Akhir-akhir ini, kota Pontianak punya pemandangan baru. Iya pemandangan baru dengan udara yang terasa sesak untuk dihirup karena dipenuhi asap putih hasil dari kebakaran lahan gambut di sekitaran kota Pontianak. Hal ini sangat mengganggu kondisi kesehatan masyarakat. Di sisi lain, pengendara kendaraan juga terganggu karena jarak pandang semakin terbatas. Gangguan ini terasa amat sangat mengganggu untuk pengendara motor (terutama saya). Ini pasti juga dirasakan oleh negara tetangga yaitu Malaysia.
Kebakaran hutan atau lahan gambut bukan baru sekali ini saja. Kejadian ini sudah sering terjadi dan terjadi lagi untuk kesekian kalinya pada tahun ini (2014.red). Berbagai macam alasan terjadinya kebakaran hutan atau lahan gambut. Mulai dari kebakaran lahan yang disebabkan kemarau atau kekeringan yang sangat panjang dengan cuaca panas yang ekstrim sampai dengan kebakaran lahan yang memang disengaja dibakar oleh oknum-oknum tertentu untuk membuka lahan perkebunan sawit.
![]() |
sebaran titik api per provinsi |
Dari hasil penelusuran saya dilaman bnpb.go.id, hotspot (titik api) yang terpantau menurut satelit NASA sebanyak 1006 titik api dan pulau Kalimantan yang memiliki hotspot (titik api) sangat banyak dibandingkan dengan pulau lain.
![]() |
sumber: bnpb.go.id |
Untuk kalimantan saja titik api menurut pemantauan satelit NASA sebanyak 717 titik api yang terpantau sesuai data pertanggal 23 September 2014. Dari 717 titik api yang terpantau, Kalimantan Tengah mempunyai 370 titik api, Kalimantan Barat 153 titik api, Kalimantan Selatan 126 titik api, dan Kalimantan Timur sebanyak 68 titik api.

Menurut Tempo.Co, Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Malaysia G. Palanivel mengatakan
pihak Malaysia melalui Direktur Jenderal Lingkungan Halimah Hassan
menulis surat kepada mitranya di Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. “Surat tersebut menyatakan keprihatinan Malaysia atas peningkatan jumlah
titik api yang menyebabkan kabut asap di semenanjung Malaysia sejak 22
Juni,” kata Palanivel seperti dikutip kantor berita Bernama, Rabu, 25 Juni 2014.
Tapi saat tulisan ini diterbitkan, kota Pontianak beberapa hari terakhir diguyur hujan lebat disertai angin kencang. Mudah-mudahan dengan turunnya hujan tersebut bisa mengurangi titik api yang ada di sekitaran kota Pontianak.
No comments:
Post a Comment